Mendag: Tanpa Nilai Tambah Produk, Indonesia Tetap Miskin!

JAKARTA-MAPNEWS. Dari sudut pandang agribisnis, Indonesia memang sangat kaya. Tetapi, negara ini belum juga sejahtera secara merata karena produk agribisnis banyak yang diekspor mentah. Oleh karena itu, ekspor produk harus memiliki nilai tambah.

"Saya pikir, acara Agrinex (Expo Ke-8 tahun 2014) ini menjadi momentum," kata Muhammad Lutfi, Menteri Perdagangan saat membuka Agrinex Expo Ke-8 di Jakarta Convention Center, Jumat (28/3/2014) pagi.

Menurutnya, keunggulan produk nilai tambah itu sudah dibuktikan setidaknya oleh produk kakao dan kelapa sawit. Untuk kakao, volume ekspor produk olahan ini meningkat dari tahun 2010 sebesar 119.214 ton, tahun 2011 naik menjadi 195.471 ton, dan tahun 2012 kembali naik menjadi 215.791 ton.

Sedangkan ekspor minyak sawit mentah (CPO) dan produk turunannya tahun 2013 mencapai 15,1 juta ton atau senilai US$ 11,5 miliar. Dari nilai tersebut, ekspor CPO sebesar 4,9 juta ton atau senilai US$ 3,7 miliar dan produk turunan sawit mencapai 10,1 juta ton atau senilai US$ 7,8 miliar.  ekspor CPO dan produk turunan sawit sepanjang 2013 menyumbang sekitar 51% dari total nilai ekspor komoditas perkebunan tahun lalu yang mencapai US$ 22,2 miliar.

Tidak hanya kakao dan kelapa sawit, secara umum produk agribisnis kita sangat menjanjikan. Kementerian Perdagangan mencatat, kinerja ekspor produk pertanian Indonesia pada 2013 mencapai US$5,71 miliar. Nilai ini tumbuh 5,75 persen selama lima tahun terakhir. Angka ini mengalami peningkatan 2,58 persen dibandingkan tahun 2012 yang mencapai US$5,57 miliar.

Melihat data di atas, maka tidak ada alasan bagi Pemerintah untuk tidak mendukung penyelenggaraan Agrinex Expo Ke-8 tahun 2014 yang secara konsisten mendorong program diversifikasi pangan nasional.

"Kegiatan pameran ini merupakan sebuah bentuk dukungan pemerintah akan isu penting dunia terhadap sistem pangan berkelanjutan," tutur Lutfi.

Ke depan, mantan kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) ini meminta para pengusaha dan UKM agro agar dapat memanfaatkan pameran ini untuk memperluas jaringan dan mensinergikan upaya pengembangan sektor agro.

"Banyak hasil riset agro dari peneliti dan akademisi yang ditampilkan pada pameran ini yang bisa dimanfaatkan oleh pihak terkait untuk mengembangkan sektor agro Indonesia. Upaya tersebut harus terus didorong agar semua riset yang dibuat para peneliti benar-benar bermanfaat dan sesuai dengan kebutuhan para pengusaha dan UKM agro".

Tahun ini, Agrinex Expo mengangkat tema "Ketahanan Pangan Nasional, Jalan Kebangkitan Pertanian Indonesia". Selain kegiatan pameran, Agrinex Expo 2014 akan diisi dengan kegiatan seminar mengenai kedaulatan pangan, perubahan iklim, reformasi agrarian, pemanfaatan biofuel, dan pengelolaan taman kota dengan narasumber para menteri, akademisi, pakar agro, dan pakar lingkungan hidup.

Kegiatan lainnya berupa demo, permainan, kuis, tips pertanian hijau di lahan terbatas, dan pengolahan sampah juga akan melaksanakan di area Taman Agrowisata Agrinex 2014.

Agrinex Expo 2014 turut dihadiri: Dewan Pertimbangan Presiden, Ginanjar Kartasasmita; Menteri Riset dan Teknologi, Gusti Muhammad Hatta; Menteri Perdagangan, Muhammad Lutfi; Wakil Menteri Pekerjaan Umum, Hermanto Dardak; Wakil Menteri Pertanian, Rusman Heriawan; Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sapta Nirwandar; Dirjen Industri Agro Kementerian Perindustrian, Panggah Susanto; dan Rektor Institut Pertanian Bogor Prof. Dr. Ir. Herry Suhardiyanto, M.Sc sebagai penyelenggara.

 

Penulis dan Foto:

Frans Agung Setiawan

Berita Terkait

Komentar: